Perbedaan
Pendekatan Terstruktur dan Berbasis Objek
1. pendekatan Terstruktur
Pendekatan secara terstruktur adalah mengenalkan penggunaan
alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Teknik
terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam
aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan
untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat
dipergunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan pendekatan terstruktur adalah
agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan user,
dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran biaya, mudah.
Ciri-ciri utama
yang mendukung pendekatan terstruktur;
1)
dilakukan secara iterasi
2)
merancang berdasar modul
3)
bekerja dengan pendekatan top-down
4)
dilakukan secara iterasi
5)
kegiatan dilakukan secara paralel
Pendekatan terstruktur ini berbasis
pada metodologi, tool pemodelan, dan teknik dari pendekatan terstruktur. Dibagi
menjadi dua yaitu, Pendekatan berorientasi proses dan Pendekatan berorientasi
data. Tujuan kedua pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasikan semua
atribut data yang dibutuhkan oleh sistem yang dibangun. Yang berorientasi
proses dikerjakan dengan memeriksa semua input, output dan proses untuk sistem.
Sedangkan berorientasi data memeriksa keputusan2 yang dibuat sistem dan
kemudian bekerja ke belakang untuk mengidentifikasikan data yang dibutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut. Pendekatan berorientasi
proses ini bekerja sangat baik jika professional sistem mengetahui lebih lanjut
tentang input, proses dan output yang dihasilkan dari sistem. Juga akan baik
jika data dari setiap kumpulan aplikasi dipisahkan.
2.
Pendekatan Berbasis Objek
Pendekatan
berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan
menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan
perilaku dalam satu entitas.
Analisis
Berorientasi Objek memiliki lima aktivitas utama dalam pendekatannya, yaitu:
1)
Menentukan Kelas-&-Objek
2)
Identifikasi Struktur
3)
Identifikasi Subyek
4)
Menentukan Atribut
5)
Menentukan Metoda
Terdapat
tujuh macam tujuan dan keuntungan dari Analisis Berorientasi Objek, yaitu :
1. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan.
2. Analisis Berorientasi Objek mengorganisasi analisis dan spesipikasi dengan metode yang digunakan cara berfikir manusia.
3. Mengurangi jarak antara aktivitas analisis yang berbeda dengan membuat atribut dan metode menjadi satu kesatuan.
4. Pewarisan dapat memberikan identifikasi sesuatu yang umum pada atribut dan metoda.
5. Menjaga stabilitas atas perubahan kebutuhan pada sistem yang sama.
6. Hasil analisis dapat digunakan kembali
7. Penggambaran yang konsisten dari sistem, pada tahap analisis dan desain.
1. Menangani lebih banyak problem domain. Analisis Berorientasi Objek memberikan kemudahan untuk memahami inti permasalahan.
2. Analisis Berorientasi Objek mengorganisasi analisis dan spesipikasi dengan metode yang digunakan cara berfikir manusia.
3. Mengurangi jarak antara aktivitas analisis yang berbeda dengan membuat atribut dan metode menjadi satu kesatuan.
4. Pewarisan dapat memberikan identifikasi sesuatu yang umum pada atribut dan metoda.
5. Menjaga stabilitas atas perubahan kebutuhan pada sistem yang sama.
6. Hasil analisis dapat digunakan kembali
7. Penggambaran yang konsisten dari sistem, pada tahap analisis dan desain.
Sumber :
Hasil Analisa :
Perbedaan pendekatan
terstruktur dan berbasis objek
Pada pendekatan terstruktur Konsep mengarah pada sistem
yang ideal, berorientasi ke masa dating, Mengurangi ketergantungan pada
disainer. Sedangkan pada pendekatan berbasis objek Dekomposisi obyek, memungkinkan
seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan
bagian-bagian yang dimanage secara terpisah, memungkinkan adanya standarisasi
obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan
proyek.
Kekurangan pada pedekatan terstruktur berorientasi utama
pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional. Sedangkan kekurangan
pada pendekatan berbasis objek menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah
satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian,
tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan
konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).
0 komentar:
Posting Komentar